Cara Menulis Artikel Ilmiah yang Benar dan Sesuai Kaidah Akademik

Daftar Isi
Kalau kamu mahasiswa, dosen, atau peneliti, pasti pernah dengar istilah "artikel ilmiah." Tapi, tahu nggak sih, kalau menulis artikel ilmiah itu nggak bisa asal tulis aja kayak nulis curhatan di blog? Yup, artikel ilmiah atau yang juga dikenal sebagai karya tulis ilmiah, punya aturan main yang jelas dan harus sesuai dengan kaidah akademik.

Tulisan akademik ini jadi senjata utama buat menyampaikan gagasan, hasil penelitian, bahkan kritik ilmiah yang berbobot. Nah, sayangnya masih banyak yang bingung cara menulis artikel ilmiah yang benar, tepat, dan sesuai standar akademik. Mulai dari bingung struktur, gaya bahasa akademik, sampai format penulisan artikel ilmiah yang layak untuk publikasi. Padahal, dengan panduan yang pas, semua orang bisa kok menyusun tulisan akademik yang sistematis dan masuk akal.

Artikel ini akan jadi sahabat kamu buat memahami seluruh proses penulisan ilmiah: dari langkah-langkah menulis artikel ilmiah yang efektif, struktur artikel ilmiah yang ideal, hingga etika penulisan ilmiah yang sering terabaikan. Pokoknya komplit, kayak mie rebus pake telur dan cabe rawit. Yuk lanjut!

Struktur dan Format Penulisan Artikel Ilmiah yang Benar

Cara Menulis Artikel Ilmiah yang Benar
Menulis Artikel Ilmiah


Sebelum nulis panjang lebar, kamu wajib tahu dulu struktur dasar dalam penulisan artikel ilmiah. Ibarat masak, ini resep utamanya. Nah, struktur artikel ilmiah umumnya mengikuti format IMRAD: Introduction (Pendahuluan), Methods (Metodologi), Results (Hasil), dan Discussion (Pembahasan). Tapi dalam praktiknya, ada juga tambahan bagian lain seperti judul, abstrak, kesimpulan, hingga daftar pustaka.

Sistematika Penulisan Ilmiah


Dalam sistematika penulisan ilmiah, kamu harus mengikuti urutan yang logis. Biasanya dimulai dari:
  • Judul
  • Nama Penulis
  • Abstrak dan Kata Kunci
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka (opsional)
  • Metodologi Penelitian
  • Hasil Penelitian
  • Pembahasan
  • Kesimpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka

Ini semua bagian penting yang harus ada dalam tulisan akademik. Jangan sampai kamu bikin artikel ilmiah tapi nggak ada pembahasannya, itu sama aja kayak nonton film tapi nggak ada ending-nya. Nanggung!

Format Artikel Ilmiah untuk Publikasi


Buat kamu yang pengin submit ke jurnal nasional atau internasional, wajib hukumnya untuk mengikuti format yang ditentukan oleh jurnal tujuan. Ada yang pakai format APA, ada juga yang pakai MLA atau IEEE. Format ini mencakup:

  • Penulisan kutipan dan referensi
  • Ukuran margin dan spasi
  • Penomoran halaman
  • Format tabel dan gambar

Jangan lupa juga untuk memperhatikan gaya bahasa akademik yang digunakan. Hindari bahasa sehari-hari atau gaya bahasa santai kayak status medsos. Gunakan bahasa baku dan formal yang mencerminkan logika dan objektivitas.

Perbedaan Artikel Ilmiah dan Makalah


Banyak yang masih suka keliru antara artikel ilmiah dan makalah. Walaupun mirip, tapi sebenarnya beda. Artikel ilmiah lebih fokus pada hasil penelitian atau pengembangan ide yang original, sedangkan makalah cenderung bersifat deskriptif dan bisa jadi hanya berisi ringkasan teori dari berbagai sumber.

Langkah-Langkah dan Tips Menulis Artikel Ilmiah Secara Efektif


Sekarang kita masuk ke bagian dagingnya: gimana sih sebenarnya cara menulis artikel ilmiah dari nol sampai jadi? Simpel kok, asal kamu tahu langkah-langkahnya. Yuk kita bedah satu per satu.

1 Menentukan Topik dan Tujuan Penulisan


Langkah awal adalah memilih topik yang relevan dan punya nilai ilmiah. Jangan asal pilih, apalagi kalau tujuannya buat publikasi jurnal nasional atau internasional. Topik harus spesifik dan punya kontribusi pada bidang ilmu tertentu.

Pastikan juga kamu tahu tujuan penulisanmu. Apakah untuk memenuhi tugas mata kuliah, lomba karya tulis ilmiah, atau pengajuan artikel jurnal? Ini akan memengaruhi gaya penulisan, kedalaman analisis, dan struktur penyajian.

Tips menulis artikel untuk jurnal ilmiah: cari topik yang lagi tren di bidang kamu, lalu cari celah atau gap yang bisa kamu isi. Misalnya, teknologi AI dalam pendidikan, tapi kamu fokus ke bagaimana AI bantu mahasiswa nulis skripsi. Menarik, kan?

2 Mengumpulkan Data dan Menyusun Struktur Tulisan


Setelah topik dan tujuan jelas, saatnya kamu mulai riset dan kumpulin data. Bisa dari jurnal ilmiah, buku referensi, atau data primer dari hasil penelitian kamu sendiri. Nah, di sini teknik menulis karya tulis ilmiah sangat dibutuhkan. Kamu perlu tahu bagaimana menyusun argumen, menyajikan data, dan membuat alur tulisan yang runut.

Gunakan format penulisan artikel ilmiah yang telah kita bahas sebelumnya. Susun struktur mulai dari pendahuluan hingga daftar pustaka. Jangan lupa, sertakan semua bagian penting dalam sistematika penulisan ilmiah agar artikelmu tidak terkesan asal-asalan.

Menulis dengan sistematika ilmiah itu seperti main lego—setiap bagian harus saling nyambung dan membentuk satu bangunan utuh. Jangan loncat-loncat, nanti pembaca bingung!

3 Menyunting, Menyesuaikan Format, dan Melakukan Sitasi


Oke, setelah artikelmu selesai ditulis, jangan langsung dikirim! Kamu harus menyunting dulu. Periksa grammar, konsistensi format, dan kesesuaian dengan kaidah penulisan akademik. Periksa juga struktur paragraf dan alur logika penulisan.

Jangan lupa tambahkan kutipan dan referensi dari sumber-sumber yang valid. Gunakan format kutipan ilmiah seperti APA, MLA, atau IEEE—tergantung permintaan jurnal. Menulis daftar pustaka juga nggak boleh sembarangan. Harus lengkap dan sesuai standar.

Dan yang paling penting: jangan plagiat! Plagiarisme dalam artikel ilmiah bisa bikin kamu dicoret dari publikasi, bahkan dapat sanksi akademik. Gunakan alat bantu cek plagiarisme dan pastikan semua kutipan sudah kamu cantumkan sumbernya.

Kesalahan Umum dan Etika Penulisan Ilmiah yang Harus Dihindari


Biar artikelmu nggak zonk saat direview jurnal, kamu wajib tahu apa saja kesalahan umum dalam menulis artikel ilmiah. Ini dia daftarnya:
  1. Tidak mengikuti format jurnal
  2. Tidak menyertakan abstrak atau kata kunci
  3. Kutipan dan referensi tidak konsisten
  4. Bahasa tidak baku atau terlalu informal
  5. Tidak menyertakan data pendukung

Selain kesalahan teknis, kamu juga harus memperhatikan etika penulisan ilmiah. Salah satunya adalah kejujuran akademik. Jangan mengarang data, jangan memalsukan hasil, dan jangan mencuri tulisan orang lain.

Menulis artikel yang valid secara metodologis juga penting. Pastikan metode penelitian kamu jelas dan bisa direplikasi oleh orang lain. Ini menunjukkan bahwa tulisan kamu bukan hasil karangan bebas, tapi benar-benar berdasarkan riset ilmiah.

Gunakan bahasa baku dalam tulisan akademik, hindari jargon yang nggak perlu, dan pastikan kamu tetap objektif. Jangan terlalu emosional atau subjektif dalam menyampaikan pendapat. Artikel ilmiah bukan tempat untuk curhat, ya.


Menulis artikel ilmiah yang benar dan sesuai kaidah akademik itu bukan skill yang cuma dimiliki oleh "orang pintar" atau profesor. Siapa pun bisa, asal mau belajar dan latihan. Yang penting kamu tahu struktur artikel ilmiah, mengikuti prinsip penulisan akademik, dan nggak takut salah.

Ingat, tulisan akademik yang baik itu bukan yang penuh istilah rumit, tapi yang bisa menyampaikan gagasan secara logis dan mudah dipahami. Jadi, yuk mulai nulis! Jangan tunggu ilham turun dari langit.

Kalau kamu ikuti langkah-langkah menulis artikel ilmiah di atas, pakai sistematika penulisan ilmiah yang rapi, dan patuh pada etika penulisan ilmiah, kamu bakal lebih percaya diri menyusun tulisan yang siap terbit di jurnal ilmiah.

Selamat mencoba, dan semoga artikel kamu tembus jurnal nasional atau bahkan internasional. Jangan lupa, satu artikel ilmiah bisa bikin dunia jadi lebih ngerti ide brilianmu. Cheers!