Cara Membuat Artikel yang Baik dan Benar

Daftar Isi
Cara Membuat Artikel
Membuat Artikel


Menulis artikel itu ibarat ngobrol sama pembaca, tapi lewat tulisan. Kadang kita merasa ide di kepala itu keren banget, tapi waktu mau dituangkan ke dalam bentuk artikel... eh, malah bingung mulai dari mana. Tenang aja, kamu nggak sendirian. Banyak juga kok yang ngalamin hal serupa, apalagi buat kamu yang baru terjun ke dunia penulisan.

Nah, biar nggak muter-muter di situ-situ aja, yuk kita bahas bareng cara membuat artikel yang baik dan benar. Mulai dari memahami tujuan tulisan, menyusun strukturnya, sampai ngasih sentuhan terakhir biar artikelnya makin enak dibaca. Artikel ini bakal ngebahasnya dengan santai, kayak lagi ngobrol sore bareng kopi. Yuk, kita mulai!

1. Pahami Dulu Tujuan dan Jenis Artikel yang Mau Kamu Tulis


Sebelum jari kamu mulai ngetik panjang lebar, coba tanya dulu ke diri sendiri: “Sebenernya, tujuan aku nulis artikel ini apa, ya?”

Setiap penulisan artikel itu pasti punya arah. Misalnya, kamu mau berbagi informasi, ya berarti tujuan penulisannya bersifat informatif. Kalau kamu lagi nyoba ngajak orang buat beli produk atau tertarik sama ide tertentu, berarti jenis artikelnya persuasif. Atau mungkin kamu cuma pengen cerita pengalaman? Itu bisa masuk ke kategori naratif.

Selain memahami tujuan, kamu juga perlu ngerti nih jenis-jenis artikel yang ada. Misalnya:

  • Artikel populer: biasanya buat blog atau media online, bahasanya ringan.
  • Artikel ilmiah: ini buat jurnal atau laporan penelitian, bahasanya formal.
  • Artikel opini: buat ngasih sudut pandang kamu tentang isu tertentu.

Nah, dengan tahu dulu jenis artikel dan tujuannya, kamu bakal lebih mudah menentukan konten tulisan yang tepat. Ibarat mau masak, kamu harus tahu dulu siapa yang bakal makan dan masakannya buat acara apa, kan?

2. Susun Artikel Kamu Secara Terstruktur, Jangan Ngasal


Oke, sekarang kamu udah tahu nih tujuan nulisnya apa dan artikel jenis apa yang mau kamu buat. Langkah berikutnya adalah menyusun struktur artikel yang benar. Percaya deh, artikel tanpa struktur itu kayak rumah tanpa fondasi. Bisa jadi sih, tapi rapuh dan membingungkan.

Biasanya artikel yang enak dibaca itu punya tiga bagian utama:

Pembuka

Di sini kamu ngenalin topik. Buat pembaca merasa “Oh, ini nih yang aku cari!”. Gunakan kalimat yang langsung nyambung ke kebutuhan pembaca. Contohnya, “Pernah bingung mau mulai nulis artikel dari mana?” Nah, itu langsung mengena.

Isi

Nah ini bagian dagingnya. Semua penjelasan penting, argumen, atau data kamu masuk di sini. Pastikan kamu menyusun artikel dengan baik, artinya alurnya harus runtut dan nggak lompat-lompat.

Penutup

Jangan lupa tutup dengan rangkuman atau ajakan. Misalnya, “Yuk, mulai menulis artikel pertamamu sekarang!” atau “Setelah baca ini, kamu udah siap jadi penulis keren!”

Kalau kamu terbiasa dengan dunia akademik, pasti udah kenal dengan format tulisan tertentu. Misalnya, artikel ilmiah biasanya pakai struktur IMRAD (Introduction, Method, Result, and Discussion). Tapi untuk artikel populer, kamu bebas berkreasi, asal tetap jelas dan terstruktur.

3. Gunakan Teknik Penulisan yang Efektif dan Sesuai Kaidah


Oke, sampai sini kamu udah punya ide dan struktur. Sekarang tinggal eksekusinya. Nah, di bagian ini, kamu perlu banget pakai teknik penulisan artikel efektif biar tulisanmu bukan cuma rapi, tapi juga nyaman buat dibaca.

Yuk, kita bahas poin-poin pentingnya.

Gunakan Bahasa yang Jelas, Padat, dan Komunikatif


Kalau kamu bisa ngomong santai sama teman, kamu juga bisa nulis dengan gaya yang serupa. Tujuan kita di sini adalah bikin artikel yang mudah dipahami. Jadi hindari kalimat yang terlalu panjang dan berliku-liku. Coba pakai bahasa sehari-hari yang tetap sopan dan informatif.

Misalnya, daripada nulis:

“Dalam menulis artikel, diperlukan kehati-hatian dalam memilih diksi yang tepat agar tidak terjadi miskomunikasi.”

Coba aja:

“Kalau nulis artikel, pastikan kamu milih kata yang tepat biar pembaca nggak salah paham.”

Sama kan maksudnya? Tapi versi kedua lebih komunikatif dan ringan dibaca.

Ikuti Kaidah Bahasa yang Benar, Jangan Asal Tulis


Meski kamu pakai bahasa santai, bukan berarti bisa sembarangan soal grammar. Tetap ikuti kaidah penulisan sesuai EYD alias Ejaan Yang Disempurnakan. Ini penting banget, apalagi kalau kamu mau menulis untuk media resmi atau profesional.

Perhatikan penggunaan huruf kapital, tanda baca, pemenggalan kata, dan struktur kalimat. Ini bagian dari tata bahasa Indonesia yang baik, lho. Tulisan yang bersih dari kesalahan ejaan akan terlihat lebih kredibel.

Sesuaikan Gaya Bahasa dengan Audiens Kamu


Menyesuaikan gaya bahasa artikel itu penting. Kalau kamu nulis buat blog anak muda, gaya santai kayak artikel ini cocok banget. Tapi kalau kamu nulis buat jurnal ilmiah, ya harus formal.

Pahami siapa audiensmu. Gaya menulis untuk pembaca umum tentu beda dengan gaya menulis untuk akademisi. Ini bagian dari penyesuaian tulisan dengan audiens, supaya pesanmu nyampe dengan tepat sasaran.

Hindari Plagiarisme, Jadilah Penulis yang Orisinal


Yang satu ini nggak boleh dilupakan: tulisanmu harus orisinal. Jangan copy-paste dari internet! Kalaupun kamu pakai referensi, olah dengan gaya kamu sendiri. Ini akan menunjukkan identitas kamu sebagai penulis yang profesional.

Buat konten artikel yang unik dan punya ciri khas. Boleh belajar dari tulisan orang lain, tapi jangan jadi tukang salin. Dunia penulisan butuh kreativitas, bukan duplikat.

4. Lakukan Revisi dan Optimasi, Jangan Langsung Diterbitkan


Oke, kamu udah selesai nulis? Eits, jangan buru-buru publish dulu. Ada satu langkah penting yang sering dilewatkan: revisi dan editing artikel.

Apa yang kamu tulis pertama kali itu biasanya belum sempurna. Baca ulang dari awal. Lihat apakah alurnya udah enak, ada kalimat yang membingungkan, atau typo yang belum kamu sadari. Ini bagian penting dari revisi tulisan yang bikin artikelmu jadi lebih rapi dan berkualitas.

Setelah itu, kamu bisa lanjut ke proses penyuntingan. Di sini kamu bisa memperbaiki kalimat, menghapus bagian yang nggak penting, atau memperkuat argumen. Bisa juga kamu cek struktur kalimat dan pilihan kata, apakah udah sesuai target pembaca atau belum.

Dan kalau kamu nulis buat blog atau website, jangan lupa optimasi SEO. Nah, ini langkah bonus buat kamu yang pengen artikelnya muncul di Google. Caranya:

  1. Sisipkan keyword secara natural (contohnya: tips membuat artikel, struktur artikel yang benar)
  2. Gunakan subheading (H2, H3) dengan kata kunci
  3. Buat meta deskripsi yang menarik
  4. Tambahkan internal linking ke artikel kamu yang lain (kalau ada)

Semua ini akan membantu artikel kamu jadi lebih ramah mesin pencari alias penulisan artikel SEO-friendly.

Baca :

Gimana? Setelah ngobrol panjang lebar soal cara membuat artikel yang baik dan benar, semoga kamu nggak bingung lagi mau mulai dari mana.

Intinya sih, nulis artikel itu kombinasi antara niat, latihan, dan struktur yang jelas. Kamu nggak perlu jadi ahli bahasa atau penulis terkenal dulu buat bikin tulisan yang enak dibaca. Cukup ikuti langkah-langkah yang udah kita bahas.

Kalau kamu konsisten latihan dan mau terus belajar, kemampuan menulis kamu pasti bakal berkembang. Jadi, daripada cuma baca artikel ini, kenapa nggak langsung praktik aja? Buka laptop kamu, pilih topik yang kamu suka, dan mulai ketik satu paragraf. Percaya deh, lama-lama kamu bakal ketagihan nulis.

Selamat menulis, ya!