Cara Mencari Keyword dengan Persaingan Rendah Tapi Volume Tinggi
Daftar Isi
Pernah nggak sih kamu nulis artikel udah capek-capek, udah reset kopi tiga kali, tapi hasilnya tetap sepi kayak warung tutup? Nah, salah satu biang keroknya mungkin karena kamu belum tahu cara mencari keyword dengan persaingan rendah tapi volume tinggi. Artikel ini bakal jadi peta harta karun buat kamu yang pengin main SEO tanpa harus berantem sama raksasa digital kayak Wikipedia atau Tokopedia. Yuk, kita bedah satu-satu dengan gaya santai tapi berbobot.
Mengapa Keyword dengan Persaingan Rendah dan Volume Tinggi Itu Penting?
![]() |
Cara Mencari Keyword |
Kalau kamu masih berpikir keyword itu cuma soal "kata yang banyak dicari orang," yuk kita update dikit mindset-nya. Keyword itu ibarat pintu masuk pembaca ke konten kamu. Tapi nggak semua pintu cocok buat kamu buka. Nah, keyword dengan kompetisi rendah adalah pintu yang nggak dijaga satpam, sementara volume tinggi itu kayak antrian panjang orang yang mau masuk.
Keyword SEO gampang itu semacam jalan tol yang nggak macet. Misalnya, kamu nulis tentang "cara membuat es krim rumahan untuk diet keto." Nah, ini keyword yang punya traffic tinggi karena banyak dicari, tapi pesaingnya belum terlalu banyak. Jadi kamu nggak perlu pakai sepatu lari buat kejar halaman satu Google.
Keyword seperti ini cocok banget buat kamu yang baru mulai ngeblog atau punya website baru. Dengan sedikit pesaing, konten kamu lebih cepat naik daun. Bahkan kata kunci yang belum banyak dipakai bisa jadi emas kalau kamu tahu cara memanfaatkannya.
Cara Kerja Riset Keyword: Panduan untuk Pemula
Oke, sekarang kita masuk ke dapurnya riset keyword. Tenang, nggak perlu pakai apron. Yang kamu butuhin cuma laptop, koneksi internet, dan rasa ingin tahu yang besar.
Pertama, pahami dulu apa itu riset keyword. Ini bukan ilmu sihir, tapi proses mencari dan menganalisis kata kunci yang digunakan orang buat nyari informasi di Google. Tujuannya? Ya biar kamu bisa muncul di hasil pencarian, lah!
Ada beberapa jenis keyword yang perlu kamu tahu:
- Keyword utama: Misalnya "diet keto."
- Long-tail keyword: Kayak "menu diet keto seminggu untuk pemula."
- Keyword niche: Contohnya "resep keto untuk ibu menyusui."
Nah, keyword long-tail biasanya punya volume pencarian cukup oke dan kompetisi rendah. Ini jenis keyword yang bisa kamu bidik kalau pengin konten kamu cepet nangkring di page one.
Tips: Hindari kesalahan umum kayak hanya fokus pada volume tinggi tanpa cek kompetisi. Itu ibarat kamu nekat balapan sama Valentino Rossi pakai sepeda ontel.
Langkah-Langkah Mencari Keyword Volume Tinggi Tapi Kompetisi Rendah
Ini bagian paling juicy dari artikel ini. Di sini kita akan bahas step-by-step cara berburu keyword yang punya volume tinggi tapi minim kompetitor. Biar kamu bisa dapet keyword yang bisa bawa traffic gede tanpa berdarah-darah.
1. Gunakan Tools Riset Keyword (Gratis dan Berbayar)
Sekarang udah banyak banget tools yang bisa bantu kamu nyari keyword dengan volume tinggi dan keyword dengan kompetisi rendah. Beberapa yang bisa kamu coba:
- Ubersuggest
- Google Keyword Planner
- Ahrefs (meskipun versi gratisnya terbatas)
- SEMrush
- Keywordtool.io
Tools ini bisa kasih kamu data keyword SEO mudah untuk pemula, termasuk volume pencarian, keyword difficulty, dan bahkan saran keyword yang belum banyak dipakai. Intinya, kamu bisa lihat keyword mana yang rame dicari tapi masih sepi peminat.
- Tips licik: Cari keyword dengan volume pencarian >500 tapi KD (keyword difficulty)-nya di bawah 30. Itu biasanya keyword long-tail dengan traffic besar dan kompetisi kecil.
2. Analisis Search Intent Pengguna
Sebelum kamu pilih keyword, tanya dulu: "Apa niat orang yang ngetik keyword ini?"
Ada tiga jenis intent:
- Informasional: "Apa itu diet keto?"
- Navigasional: "Blog resep keto terbaik."
- Transaksional: "Beli buku resep keto murah."
Pilih keyword yang sesuai dengan jenis kontenmu. Kalau kamu nulis artikel edukatif, cari keyword informasional kayak "panduan diet keto untuk ibu menyusui." Kalau kamu jualan, cari keyword transaksional kayak "jasa meal plan keto murah."
3. Manfaatkan Google Suggest dan 'People Also Ask'
Buka Google, ketik kata kunci, dan lihat apa yang muncul di auto-suggest. Itu adalah keyword trending tanpa kompetitor yang bisa kamu contek. Lanjut ke bagian "People Also Ask" — itu tambang keyword long-tail!
Contoh: Kamu ketik "resep diet keto," nanti keluar pertanyaan kayak:
- Apa menu diet keto seminggu?
- Diet keto boleh makan apa saja?
Dari situ, kamu bisa gali lebih dalam buat nyari keyword SEO yang belum banyak dipakai.
4. Cek Kompetitor dan Keyword yang Mereka Gunakan
Buka artikel-artikel di halaman satu Google dan lihat keyword apa yang mereka gunakan. Kamu bisa pakai ekstensi Chrome seperti Keywords Everywhere, atau tools seperti Ahrefs.
Cari artikel yang ranking tapi keyword-nya masih low competition. Misalnya, artikel tentang "cara membuat roti keto tanpa oven" bisa jadi punya keyword volume tinggi tapi persaingan rendah.
Strategi ini efektif banget buat kamu yang ingin cari keyword mudah naik di Google.
5. Uji dan Pantau Performa Keyword
Setelah kamu pilih keyword, jangan cuma dipakai sekali terus ditinggal. Gunakan Google Search Console buat pantau performanya.
Cek:
- Posisi rata-rata keyword
- CTR (Click Through Rate)
- Impresi
Kalau keyword-nya belum perform, coba update artikel, tambah visual, atau ubah judul dan meta description. Strategi menemukan kata kunci populer itu butuh iterasi, bukan sulap.
Tips Maksimalkan Keyword Low Competition agar Cepat Page One
Oke, kamu udah dapet keyword yang cakep — volume tinggi, kompetisi rendah. Sekarang saatnya masak keyword-nya biar jadi sajian lezat buat Google.
Pertama, tanamkan keyword utama dan keyword turunan kamu di tempat-tempat strategis:
- Judul artikel (H1)
- Subjudul (H2, H3)
- Paragraf pertama
- Meta description
- URL artikel
Tapi inget, jangan lebay. Google sekarang pinter, kalau kamu keyword stuffing, bisa-bisa malah dianggap spam.
Selanjutnya, gunakan keyword seperti:
- keyword trending tanpa kompetitor
- keyword niche
- kata kunci dengan traffic tinggi
- strategi SEO dengan keyword long-tail
Tambahkan juga LSI keyword alias sinonim atau variasi keyword di seluruh artikel. Misalnya kalau keyword kamu "diet keto," kamu bisa pakai variasi seperti "pola makan keto," "menu keto," atau "resep rendah karbo."
Jangan lupa tambahkan media pendukung kayak gambar, infografis, atau video. Ini bisa meningkatkan time-on-page dan bikin Google makin cinta sama kamu.
Bangun internal linking ke artikel lain di blog kamu yang masih relevan. Misalnya kamu bahas "resep keto," link-kan ke artikel "belanja bahan keto murah di pasar tradisional."
Dan satu lagi: update artikel secara berkala. Keyword yang dulunya low competition bisa berubah. Jadi pantau terus, kayak mantan yang belum move on.
Nah, sekarang kamu udah tahu kan cara mencari keyword dengan persaingan rendah tapi volume tinggi? Kita udah bahas semuanya dari A sampai Z:
Ingat, keyword itu bukan cuma soal angka, tapi tentang niat pengguna, kualitas konten, dan relevansi. Keyword yang bagus itu kayak pasangan ideal: dia tahu apa yang kamu butuhin dan nggak banyak drama.
Jadi, yuk mulai hari ini kamu jadi detektif keyword. Gunakan semua strategi riset kata kunci, cari keyword long-tail dengan traffic besar dan kompetisi kecil, lalu sajikan dalam artikel yang menggoda Google untuk jatuh cinta.
Kalau kamu konsisten, bukan cuma keyword yang bakal naik — trafik blog kamu juga bisa melonjak kayak harga cabai pas Lebaran!
Selamat berburu keyword, pejuang konten!