Cara Mendapatkan Volume Pencarian dari Google

Daftar Isi
Pernah nggak sih kamu nulis artikel, bikin konten, atau bahkan bikin kampanye iklan, tapi hasilnya adem ayem kayak teh tawar lupa dikasih gula? Nah, bisa jadi kamu belum kenalan baik-baik sama satu elemen penting dalam dunia digital marketing: volume pencarian dari Google. Ini bukan istilah ajaib atau mantra digital, tapi semacam "kompas" buat tahu seberapa sering orang nyari sesuatu di Google.

Ngomongin soal volume pencarian keyword di Google, kita kayak lagi nyari tahu jalan paling ramai buat jualan es krim. Mau buka lapak di jalan sepi? Duh, siap-siap jadi tempat nongkrong nyamuk. Tapi kalau tahu jumlah pencarian bulanan alias frekuensi pencarian keyword tertentu tinggi banget, peluang konten kamu buat dilirik orang jauh lebih besar. Makanya, yuk kita ulik bareng cara dapetin data ini dari berbagai sumber, supaya konten atau bisnis kamu nggak cuma nyangkut di draft atau angin lalu.

Memahami Apa Itu Volume Pencarian di Google

Cara Mendapatkan Volume Pencarian
Volume Pencarian

Penjelasan Konsep Dasar

Sebelum kita loncat ke cara dapetinnya, yuk kenalan dulu: volume pencarian dari Google itu apa sih sebenarnya? Dalam bahasa sederhana, ini tuh jumlah rata-rata berapa kali sebuah kata kunci (atau keyword) dicari sama orang di Google dalam periode tertentu. Biasanya dihitung per bulan. Jadi kalau misalnya keyword "cara menanam cabe di balkon" punya volume pencarian 10.000 per bulan, artinya ada sekitar 10.000 orang yang ngetik itu di Google tiap bulan. Banyak, kan?

Nah, informasi kayak gini penting banget buat banyak hal: dari riset keyword buat SEO, nentuin topik konten, sampe buat iklan Google Ads. Dengan tahu jumlah pencarian keyword di Google, kita bisa ambil keputusan lebih cerdas. Kayak main catur tapi tahu lawan mau gerak ke mana duluan.

Sinonim dan Istilah Serupa

Oke, kita perlu juga tahu kalau istilah "volume pencarian" ini punya banyak alias. Orang mungkin nyebutnya beda-beda, tapi maksudnya sama:

  • Frekuensi pencarian
  • Jumlah pencarian keyword
  • Data permintaan kata kunci
  • Popularitas pencarian
  • Statistik pencarian dari Google
  • Permintaan keyword
  • Riset pencarian keyword
  • Bahkan kadang disebut juga trafik keyword

Jadi jangan bingung kalau kamu nemu berbagai istilah itu pas riset. Intinya tetap sama: seberapa sering keyword tertentu dicari di mesin pencari.

Kaitan dengan Search Intent & SEO

Tapi tunggu, nggak cukup cuma tahu angka volume-nya doang. Kita juga harus paham search intent alias niat pencari. Misalnya keyword "sepatu lari murah" punya volume 50.000, tapi kalau kontenmu bahas sejarah sepatu lari, ya nggak nyambung! Jadi selain tahu tingkat pencarian, pahami juga kenapa orang cari keyword itu.

Dalam dunia SEO, keyword dengan volume pencarian tinggi bisa jadi target utama, tapi kamu juga harus bandingkan dengan kompetisi dan relevansi. Bahkan kadang, keyword dengan jumlah pencari lebih rendah, tapi dengan intent yang kuat (misalnya “beli sepatu lari Nike ukuran 42”) bisa lebih berpotensi menghasilkan konversi.

Cara Mendapatkan Volume Pencarian dari Google


Sekarang kita masuk ke dagingnya nih: gimana sih cara dapetin data volume pencarian dari Google dengan tepat? Ada beberapa metode dan tools yang bisa kamu andalkan. Yuk kita kupas satu-satu.

Gunakan Google Keyword Planner (Gratis)


Kalau kamu mau dapat statistik pencarian Google langsung dari sumbernya, ya jelas pake tool resmi: Google Keyword Planner. Tools ini gratis dan jadi bagian dari Google Ads. Meski tampilannya agak serius, tapi dia powerful banget buat ngasih tahu kita soal jumlah pencarian bulanan, bahkan saran keyword tambahan.

Caranya gampang:

  1. Buka Google Ads (ads.google.com)
  2. Login dan pilih "Tools" > "Keyword Planner"
  3. Klik "Discover New Keywords"
  4. Masukkan keyword yang ingin kamu cek

Voila! Muncul data jumlah pencarian keyword di Google, plus keyword turunan, volume, kompetisi, dan bahkan estimasi CPC (biaya per klik)

Dengan ini, kamu bisa tahu keyword mana yang trafiknya tinggi, mana yang cocok buat iklan, dan mana yang bisa jadi target optimasi konten.

Manfaatkan Google Trends


Kalau kamu pengen lihat tren volume pencarian dari Google secara lebih dinamis (alias berubah-ubah tiap minggu atau bulan), kamu bisa pakai Google Trends. Tools ini keren banget karena ngasih visualisasi naik turunnya popularitas kata kunci sepanjang waktu.

Misalnya kamu mau tahu kapan orang paling banyak nyari "baju muslim wanita", tinggal masukin ke Google Trends. Kamu bisa bandingin 2–5 keyword sekaligus, lihat grafiknya, dan bahkan sortir berdasarkan lokasi, kategori, dan periode waktu. Cocok banget buat liat permintaan keyword berdasarkan musim atau event tertentu.

Oh iya, kamu juga bisa cek keyword yang lagi trending saat ini. Jadi bisa bikin konten yang sesuai dengan frekuensi pencarian Google terbaru.

Cek Tools Pihak Ketiga (Non-Google)


Meskipun Google punya dua tools utama tadi, kamu juga bisa pakai bantuan tools pihak ketiga yang sering dipakai praktisi SEO dan content marketer:

  • Ubersuggest (by Neil Patel): gratis dan mudah digunakan. Tampilkan volume pencarian keyword, estimasi trafik, saran keyword, dsb.
  • Ahrefs: ini tools premium, tapi super lengkap. Kamu bisa lihat keyword difficulty, search volume global/lokal, dan juga search intent.
  • SEMrush: lengkap banget, cocok buat digital marketer. Ada info volume pencarian, CPC, kompetitor, dan tren.
  • Moz Keyword Explorer: tampilannya ramah dan cocok buat pemula yang pengen eksplorasi trafik keyword.
  • KeywordTool.io: kuat di long-tail keyword dan bisa tarik data dari YouTube, Bing, Amazon juga.

Tools ini punya versi gratis dan berbayar, dan masing-masing punya keunggulan sendiri. Tapi semuanya punya satu tujuan: bantu kamu tahu volume pencarian Google, sekaligus keyword dengan trafik tinggi, dan bahkan yang konversinya bagus.

Gabungkan dengan Data SEO Lain


Setelah tahu volume pencarian dari Google, jangan langsung puas. Gabungkan juga datanya dengan:

1 Tingkat kompetisi: apakah keyword ini gampang atau susah buat dimenangkan di SERP?

2 CTR potensial: berapa besar peluang keyword ini diklik orang?

3 Keyword difficulty (KD): makin tinggi nilainya, makin berat saingannya.

4 Search intent: apakah keyword itu niatnya mau beli, belajar, atau sekadar nyari info?

Nah, dari sini kamu bisa lakukan perbandingan volume pencarian keyword, dan fokus ke keyword yang punya volume sedang tapi konversinya tinggi. Karena kadang, keyword dengan trafik kecil tapi niche banget malah jadi tambang emas buat konten kamu.


Nah, sekarang kamu udah nggak buta lagi soal gimana caranya dapetin volume pencarian dari Google secara lengkap. Mulai dari pakai Google Keyword Planner, Google Trends, sampe tools SEO pihak ketiga kayak Ubersuggest, SEMrush, dan kawan-kawannya.

Intinya, jangan cuma ngandelin feeling waktu bikin konten atau nyusun strategi marketing. Di era digital, data pencarian keyword itu senjata utama. Dengan tahu frekuensi pencarian atau jumlah pencarian keyword di Google, kamu bisa ngatur langkah lebih presisi. Bisa milih keyword yang relevan, punya trafik tinggi, dan bener-bener sesuai sama intent pengguna.

Jadi, mau nulis artikel, bikin video, jualan produk, atau sekadar cari ide konten yang relate — semua bisa dimulai dari satu langkah simpel: cari tahu dulu volume pencarian dari Google. Baru deh, kamu bisa nyusun strategi yang mantap, konten yang relevan, dan tentu aja, hasil yang lebih maksimal.

Baca Juga: Cara Menggunakan Google Keyword Planner

Yuk, sekarang giliran kamu praktek! Coba cek beberapa keyword yang kamu incar selama ini. Siapa tahu, ternyata keyword kamu tuh lagi banyak dicari orang — atau malah kamu nemu keyword dengan volume kecil tapi kompetitor minim. Menang banyak deh!

Kalau kamu masih bingung soal gimana ngolah datanya, atau butuh bantuan riset keyword secara mendalam, tinggal colek aja. Kita bisa ngobrol-ngobrol seru sambil bahas strategi konten yang nggak cuma SEO-friendly, tapi juga bikin Google jatuh cinta.

Cheers, dan selamat berburu keyword, pejuang digital!