Cara Mencari Keyword dengan Persaingan Rendah
Daftar Isi
![]() |
Cara Mencari Keyword |
Kalau kamu pernah nulis artikel blog, bikin video YouTube, atau jualan online dan mikir, "Kenapa ya kok traffic-nya segini-gini aja?" — kemungkinan besar jawabannya adalah: kamu belum ngerti cara mencari keyword dengan persaingan rendah. Nah, tenang aja. Di artikel ini, kita bakal bahas tuntas gimana caranya nemuin kata kunci (keyword) yang nggak cuma relevan, tapi juga gampang buat naik peringkat di Google tanpa harus adu tinju digital sama website-website gede.
Apa Itu Keyword dan Mengapa Persaingan Rendah Itu Penting?
Oke, kita mulai dari dasar dulu, ya. Keyword, alias kata kunci, itu adalah istilah atau frasa pencarian yang orang ketik di Google, YouTube, atau mesin pencari lainnya. Contohnya kayak: cara mencari keyword untuk blog, riset kata kunci gratis, atau strategi SEO 2025.
Sekarang pertanyaannya: kenapa kita harus nyari keyword dengan persaingan rendah? Simpel. Karena kalo kamu ngincer query atau istilah pencarian yang super umum kayak SEO, kamu bakal bersaing sama raksasa digital kayak HubSpot, Neil Patel, atau Moz. Tapi kalo kamu cerdas, kamu bisa bidik frasa pencarian yang lebih spesifik dan unik, kayak cara riset keyword travel blog untuk pemula.
Keyword dengan persaingan rendah itu ibaratnya celah di pasar — masih ada pencari, tapi belum banyak pemain. Jadi, kamu punya kesempatan lebih besar buat tampil di halaman pertama Google (halaman impian semua orang SEO).
Tools dan Teknik Riset Keyword yang Efektif dan Gratis
Sekarang kita ngomongin senjata tempur: tools riset keyword. Banyak banget kok, mulai dari yang gratis sampai yang premium. Tapi tenang, di bagian ini kita fokus ke yang gampang dipakai, termasuk yang bisa dipakai tanpa bayar sepeser pun. Karena, siapa sih yang nggak suka gratisan?
1. Google Keyword Planner
Ini tool resmi dari Google. Kamu bisa pakai buat cari volume pencarian, estimasi tingkat persaingan keyword, dan nemuin target keyword baru.
2. Ubersuggest
Punya Neil Patel, cocok buat pemula. Kamu bisa lihat ide keyword, volume pencarian, dan SEO difficulty. Jadi kalau kamu mau tahu cara mencari keyword dengan Ubersuggest, ini tempatnya.
3. Ahrefs (versi gratis)
Kamu bisa pakai fitur Keyword Generator gratisnya. Lumayan buat dapet inspirasi dan data kompetisi dari berbagai kata kunci.
4. SEMrush
Buat kamu yang niat serius, SEMrush punya fitur riset keyword dan analisa kompetitor yang oke banget. Bahkan bisa tahu keyword yang dipakai kompetitor kamu.
5. Google Trends
Kalau kamu pengen tahu topik pencarian atau kata yang sedang tren, ini tempatnya. Cocok banget buat eksplorasi keyword musiman atau viral.
Tips tambahan: coba manfaatkan fitur autocomplete di Google dan bagian People Also Ask. Banyak banget ide frasa pencarian yang bisa kamu temuin di situ.
Langkah-langkah Mencari Keyword dengan Persaingan Rendah
Oke, sekarang kita masuk ke bagian inti: gimana sih cara mencari keyword dengan persaingan rendah secara sistematis dan efektif? Yuk kita bahas satu per satu langkahnya.
1. Menentukan Niche atau Topik Konten
Langkah pertama tentu aja kamu harus tahu kamu mau ngomongin apa. Mau bikin konten tentang blog parenting? Atau jualan produk kecantikan? Atau bikin channel edukasi tentang sejarah dunia?
Contoh:
- Kalau kamu di bidang parenting, kamu bisa riset keyword untuk blog parenting seperti cara mendidik anak usia dini.
- Di niche kecantikan? Coba kata kunci kayak skincare untuk kulit berminyak remaja.
- Kalau kamu bikin konten belajar online, cari *keyword untuk konten edukasi seperti belajar sejarah kelas 10 online.
- Untuk pebisnis online, kamu bisa mulai dari keyword untuk toko online seperti cara optimasi produk Shopee agar muncul di pencarian.
2. Gunakan Long-Tail Keyword
Nah ini, long-tail keyword adalah senjata rahasia para pejuang SEO tanpa modal. Ini adalah frasa pencarian yang panjang dan spesifik. Biasanya terdiri dari 3-5 kata atau lebih.
Contoh:
- "cara mencari keyword YouTube yang banyak dicari orang"
- "tips riset keyword gratis untuk travel blog pemula"
Dibanding keyword pendek kayak SEO atau blog, long-tail lebih mudah buat dimenangkan. Karena volume pencariannya biasanya sedang, tapi tingkat persaingannya rendah.
Jadi, kalau kamu pengen naik halaman satu Google tanpa keluar banyak tenaga (dan duit), gunakan long-tail keyword.
3. Analisa Volume Pencarian dan Tingkat Persaingan
Setelah kamu nemu beberapa kandidat keyword, saatnya kamu cek dua hal penting:
- Volume pencarian: Berapa banyak orang yang nyari keyword itu tiap bulan?
- Tingkat persaingan: Seberapa banyak konten lain yang juga nargetin keyword itu?
Tools yang bisa kamu pakai:
- Ubersuggest: Lihat volume dan SEO difficulty.
- Google Keyword Planner: Estimasi kompetisi (rendah, sedang, tinggi).
- Ahrefs: Cek KD (keyword difficulty).
Idealnya, kamu cari keyword dengan volume di atas 100 tapi tingkat persaingan rendah. Itu biasanya keyword yang banyak dicari orang tapi belum banyak yang ngincer.
4. Analisa Kompetitor
Nah, sekarang kamu intip dulu lawanmu. Caranya gampang:
- Googling keyword incaran kamu.
- Cek siapa aja yang muncul di halaman 1.
- Lihat kualitas kontennya. Bisa kamu saingi nggak?
Atau kalau kamu mau lebih canggih:
- Gunakan Ahrefs atau SEMrush untuk lihat keyword yang digunakan oleh kompetitor.
- Pelajari strategi keyword kompetitor, terus cari celah.
5. Validasi dengan Search Intent
Search Intent itu niat pengguna ketika mereka nyari sesuatu. Apakah mereka cuma cari info? Atau mereka siap beli?
Contoh:
- "apa itu keyword SEO" = niat cari informasi
- "beli skincare glowing terbaik" = niat transaksi
Kamu harus pastikan frasa pencarian yang kamu pilih cocok sama konten yang kamu buat. Kalau nggak cocok, orang bakal kabur, bounce rate naik, dan Google bakal anggap kontenmu nggak relevan.
Tips dan Strategi Optimasi Konten Menggunakan Keyword
Oke, kamu udah dapet keyword ciamik, sekarang tinggal masukin ke konten. Tapi jangan asal tancep, ya! Harus ada tekniknya.
1. Tempatkan Keyword Secara Strategis
- Judul Artikel (H1): Pastikan keyword utama ada di judul. Contoh: Cara Mencari Keyword dengan Persaingan Rendah.
- Subjudul (H2, H3): Sisipkan kata kunci dan sinonim ke dalam heading.
- Paragraf awal: Google suka kalau kamu langsung ke intinya.
- Meta description: Tulis ringkasan menarik + keyword utama.
- URL: Bikin pendek dan jelas, misalnya: /cara-mencari-keyword-rendah
- Gambar (Alt Text): Jangan lupa masukkan keyword juga di alt text gambar.
2. Gunakan Variasi dan Sinonim Keyword
Google makin pintar. Dia ngerti kok kalau keyword itu sama aja kayak kata kunci, istilah pencarian, atau query. Jadi, pakai variasi kata ini secara natural.
Contoh:
"Dalam artikel ini kita akan membahas cara mencari keyword, atau dalam istilah lain disebut juga kata kunci, yaitu frasa pencarian yang biasa digunakan orang di Google."
3. Hindari Keyword Stuffing
Jangan paksa keyword diulang-ulang sampe pembaca eneg. Gunakan secara alami. Kalau terlalu sering disebut, efeknya malah negatif.
4. Manfaatkan LSI (Latent Semantic Indexing)
Gunakan kata yang secara makna berkaitan. Misal kamu bahas riset keyword blog, tambahkan juga frasa seperti:
- menemukan kata kunci potensial
- analisa search intent
- optimasi konten dengan keyword
5. Sesuaikan Panjang Konten
Artikel panjang cenderung perform lebih baik di SEO. Tapi pastikan isinya tetap relevan. Artikel kayak gini, sekitar 1800 kata, adalah sweet spot untuk ngebid keyword kompetitif.
Oke sob, sekarang kamu udah tahu semua jurus ninja buat cara mencari keyword dengan persaingan rendah. Mulai dari kenalan sama apa itu keyword dan sinonimnya, pakai tools riset keyword gratis, sampai ngerti cara optimasi konten supaya bisa naik ke page one.
Ingat: kunci utama dari semua ini adalah konsistensi dan eksperimen. Dunia SEO itu terus berubah. Jadi, kamu harus rajin ngulik dan nganalisa.
Kalau kamu mau bonus checklist riset keyword, tinggal komentar aja. Atau pengen kita buatin template Excel buat ngelacak keyword dan volume pencariannya? Bisa juga, tinggal bilang!
Selamat berburu keyword dengan persaingan rendah, dan semoga konten kamu meledak di SERP kayak petasan tahun baru!