Cara Memilih Keyword Utama dan Turunan untuk Artikel SEO

Daftar Isi
Cara Memilih Keyword Utama dan Turunan
Keyword Utama dan Turunan


Mengapa Memilih Keyword Itu Penting untuk Artikel SEO


Oke, bayangin gini deh: kamu bikin artikel udah capek-capek, tulisannya cakep, datanya lengkap, bahkan pake analogi yang kocak. Tapi pas dicek di Google... nggak muncul di mana-mana. Sedih, kan? Nah, ini sering kejadian kalau kamu nulis tanpa strategi, apalagi tanpa milih keyword utama dan keyword turunan yang tepat.

Dalam dunia SEO alias Search Engine Optimization, keyword itu ibarat kompas. Dia yang ngarahin tulisan kamu supaya nyampe ke audiens yang emang nyari topik itu. Tanpa kata kunci artikel yang jelas, tulisanmu ya kayak kapal tanpa arah—bisa nyasar kemana-mana.

Keyword SEO itu bukan cuma sekadar frasa. Dia adalah jembatan antara pencarian orang di Google dan kontenmu. Misalnya, ada yang ngetik “cara menulis artikel SEO” di Google, lalu kamu punya konten yang pas banget dengan kata kunci fokus itu. Boom! Artikel kamu bisa muncul di halaman depan. Makanya, penting banget buat ngerti fungsi keyword utama dalam konten.

Nggak cuma itu, keyword juga ngebantu kamu buat bikin konten SEO friendly yang terstruktur. Jadi, selain buat nyenengin mesin pencari, kamu juga bikin pembaca betah karena artikelnya relevan, mudah dipahami, dan ngena.

Memahami Perbedaan Keyword Utama dan Keyword Turunan


Sekarang kita bahas soal jenis-jenis keyword. Jadi, dalam penulisan artikel SEO, kamu bakal sering ketemu istilah keyword utama dan keyword turunan. Apa bedanya?

Keyword utama (kadang juga disebut keyword fokus, atau kata kunci utama) adalah kata atau frasa inti yang jadi pokok bahasan dalam artikel kamu. Biasanya keyword utama ini volumenya gede dan kompetisinya cukup tinggi. Contohnya di artikel ini, keyword utama kita adalah: "cara memilih keyword untuk artikel SEO."

Sedangkan keyword turunan (atau juga disebut long-tail keyword, keyword pendukung, keyword sekunder) adalah variasi atau pecahan dari keyword utama. Dia bisa dalam bentuk pertanyaan, sinonim, atau frasa yang lebih panjang. Misalnya:

“tips riset keyword artikel”
“panduan memilih keyword SEO”
“contoh keyword utama dan turunannya”
“fungsi keyword turunan dalam artikel”

Keyword turunan ini bikin artikel kamu makin lengkap. Karena Google sekarang pinter banget, dia bukan cuma liat satu keyword doang. Tapi dia juga baca topik secara keseluruhan. Nah, makanya penting banget buat masukin istilah pencarian terkait, frasa pencarian, dan juga keyword pelengkap biar artikel kamu makin dianggap relevan secara semantik.

Langkah-Langkah Memilih Keyword Utama dan Turunan yang Efektif


Oke, sekarang masuk ke bagian yang paling banyak dicari orang: Gimana sih cara memilih keyword yang tepat buat artikel SEO? Yuk, kita bahas langkah-langkahnya satu-satu.

1: Tentukan Topik Utama Artikel


Pertama-tama, kamu harus tau dulu kamu mau nulis tentang apa. Jangan langsung buru-buru riset keyword kalau belum jelas topiknya. Tanya dulu ke diri sendiri:

  1. Siapa target audiensku?
  2. Apa yang mereka cari?
  3. Masalah apa yang ingin aku bantu selesaikan?

Misalnya kamu mau nulis tentang SEO, lebih spesifik lagi tentang "riset keyword". Maka topikmu bisa dikerucutkan jadi: "cara memilih keyword SEO". Nah, dari sini baru kita masuk ke langkah berikutnya.

2: Gunakan Tools Riset Keyword


Setelah tau topiknya, saatnya buka alat bantu riset keyword. Kamu bisa pakai:

  • Google Keyword Planner
  • Ubersuggest (punya Neil Patel)
  • Ahrefs Keyword Explorer
  • SEMRush

Bahkan tools gratis kayak AnswerThePublic atau fitur pencarian otomatis Google

Masukkan topikmu, misalnya “riset keyword SEO” dan lihat hasilnya. Tools ini akan nunjukin volume pencarian, keyword difficulty, dan juga keyword-keyword terkait. Nah, di sinilah kamu mulai memilah:

  • Mana yang cocok jadi keyword utama
  • Mana yang bisa dijadikan keyword turunan

3: Pilih Keyword Utama Berdasarkan Fokus Topik


Keyword utama harus mewakili inti dari isi artikel. Dia akan kamu tempatkan di:

  • Judul artikel
  • URL (slug)
  • Meta description
  • H1 atau heading utama
  • Paragraf pembuka

Contoh: kalau kamu menulis tentang "Cara Memilih Keyword SEO", maka frasa itulah yang kamu pilih sebagai keyword utama.

Pastikan keyword itu punya volume pencarian yang cukup, dan nggak terlalu berat kompetisinya kalau kamu masih pemula. Gunakan istilah yang memang banyak dicari orang, kayak "kata kunci SEO" daripada "terminologi pencarian internet", misalnya.

4: Kembangkan Keyword Turunan Secara Strategis


Setelah nemu keyword utama, saatnya menggali keyword turunannya. Gunakan bagian "related keywords" di tools yang kamu pakai.

Ambil beberapa long tail keyword seperti:

“cara memilih keyword utama dan turunan”
“fungsi keyword dalam artikel SEO”
“strategi riset kata kunci”
“contoh keyword SEO yang efektif”

Masukkan sinonim dan variasi juga dalam tulisan, misalnya:

  • keyword = kata kunci, istilah pencarian, frasa pencarian
  • turunan = pelengkap, sekunder, pendukung
  • artikel = tulisan, konten, postingan

Ini semua bikin artikel kamu jadi kaya secara semantik. Dan Google suka konten yang luas tapi tetap fokus.

5: Kelompokkan Keyword Berdasarkan Niat Pencarian


Terakhir, pahami bahwa setiap orang yang mencari keyword punya search intent yang beda-beda. Ada yang:

  • Informasional: mau belajar (“apa itu keyword turunan?”)
  • Navigasional: cari tools atau situs (“Ubersuggest untuk keyword SEO”)
  • Transaksional: siap bayar (“kursus SEO pemula”, “jasa riset keyword murah”)

Dengan paham niat pencarian ini, kamu bisa sesuaikan nada, format, dan isi artikelnya.

Cara Mengoptimasi Artikel dengan Keyword Utama dan Turunan


Setelah kamu punya daftar keyword utama dan turunan, saatnya kita ngobrolin: gimana sih cara nyusun artikelnya biar optimal secara SEO?

1. Letakkan Keyword Utama di Tempat Strategis

  • Judul Artikel (Title Tag): harus mengandung keyword utama.
  • URL/Slug: buat sesingkat dan sejelas mungkin, misalnya: /cara-memilih-keyword-seo
  • Meta Description: tambahkan keyword utama, plus ajakan klik.
  • Paragraf Pertama: langsung bahas topik utama, dan sisipkan keyword.
  • Heading (H1, H2): gunakan keyword dan variasinya secara natural.

2. Gunakan Keyword Turunan di Subjudul dan Isi Artikel


Misalnya, kamu bisa bikin subjudul kayak:
  • “Perbedaan Keyword Utama dan Turunan”
  • “Contoh Keyword Pelengkap dalam Artikel SEO”

Ini bantu mesin pencari memahami cakupan topikmu. Selain itu, pembaca juga lebih mudah menyerap isi artikel karena strukturnya jelas.

3. Jaga Keyword Density (Kepadatan Kata Kunci)


Jangan terlalu sering mengulang keyword, karena bisa dianggap keyword stuffing (praktek SEO jadul yang udah basi). Idealnya, keyword utama muncul 1-2% dari total kata. Sedangkan keyword turunan bisa kamu sebar alami sepanjang isi artikel.

4. Pakai Sinonim Biar Konten Nggak Kaku


Biar tulisanmu nggak terasa seperti robot, pakai variasi kata seperti:

  • "konten SEO friendly" daripada "artikel SEO" terus-terusan.
  • "istilah pencarian" menggantikan "kata kunci"

Ini bikin tulisan kamu tetap enak dibaca manusia, sekaligus disukai algoritma Google.

5. Optimasi Struktur Artikel


Gunakan struktur H1 → H2 → H3 untuk memecah isi jadi bagian-bagian kecil. Bikin paragrafnya pendek, to the point, dan mudah dipindai. Sisipkan kata kunci sekunder di subjudul dan penjelasan poin.


Jadi, milih keyword utama dan keyword turunan buat artikel SEO itu bukan asal comot. Perlu strategi, riset, dan pemahaman tentang topik serta audiens yang kamu tuju. Dengan memahami perbedaan keyword utama dan turunan, cara risetnya, hingga cara menempatkannya di artikel, kamu bisa bikin konten SEO yang nggak cuma nangkring di Google, tapi juga disayang pembaca.

Dan ingat, jangan cuma mikirin mesin pencari. Artikel kamu itu dibaca manusia. Jadi, selipkan keyword dengan cerdas, pakai bahasa alami, dan tetap fokus menjawab apa yang dicari audiens. Kalau kamu berhasil ngelakuin ini semua, percayalah, artikelmu bukan cuma nangkring di page one, tapi juga bikin pembacanya bilang: "Wah, ini dia jawaban yang gue cari!"

Selamat nulis, dan semoga keyword kamu makin nancep di Google!