Perbedaan Backlink Dofollow dan Nofollow yang Wajib Kamu Tahu

Daftar Isi
Kalau kamu lagi nyemplung ke dunia digital marketing atau belajar SEO, kamu pasti sering denger istilah "backlink." Nah, backlink ini ibarat rekomendasi dari website lain ke website kamu. Tapi, ternyata backlink itu ada dua jenis lho: dofollow dan nofollow. Dua-duanya sering dianggap mirip, padahal efeknya beda banget, terutama buat kamu yang lagi nyusun strategi link building buat ningkatin ranking di Google.

Dalam artikel ini, kita akan kupas habis soal perbedaan backlink dofollow dan nofollow, termasuk penjelasan teknis, manfaat, contoh nyata, dan kapan sebaiknya kamu pakai masing-masing jenis. Jadi buat kamu yang pengin serius di dunia SEO, ini adalah panduan yang wajib kamu tahu.

Apa Itu Backlink, Dofollow, dan Nofollow?

Perbedaan Backlink Dofollow dan Nofollow
Backlink Dofollow dan Nofollow


Sebelum masuk ke perbedaan keduanya, kita bahas dulu dasar-dasarnya, yuk.

Backlink itu adalah tautan balik atau inbound link yang datang dari website lain menuju websitemu. Dalam dunia SEO off-page, backlink ini penting banget karena dianggap sebagai "vote" atau suara yang bisa bantu ningkatin kredibilitas dan otoritas situsmu.

Nah, backlink sendiri terbagi dua:

  • Backlink dofollow: Ini adalah link aktif yang diikuti oleh mesin pencari. Artinya, Google bakal merayapi (crawl) link ini dan "mewariskan" sebagian dari kekuatan situs asal ke situs tujuan. Proses ini sering disebut mengalirkan link juice.

  • Backlink nofollow: Sebaliknya, ini adalah link tidak diikuti oleh mesin pencari. Google tetap melihatnya, tapi nggak mengalirkan link juice. Biasanya dipakai kalau kamu mau kasih referensi tapi nggak mau endorse atau "ngasih suara" secara SEO.

Intinya, backlink itu seperti teman lama yang ngasih testimoni. Dofollow itu testimoni yang diucapin langsung ke Google, sedangkan nofollow itu cuma ditulis di catatan kecil yang bisa dibaca, tapi nggak dianggap serius.

Perbedaan Backlink Dofollow dan Nofollow yang Wajib Kamu Tahu


Perbedaan antara backlink dofollow dan nofollow itu bukan cuma di tampilan, tapi juga dampaknya buat SEO. Nah, sekarang kita bahas lebih dalam perbedaannya.

1. Ciri-Ciri Backlink Dofollow dan Contohnya


Secara teknis, kamu nggak perlu nulis rel="dofollow" karena itu adalah nilai default dalam HTML. Jadi kalau kamu bikin link biasa kayak gini:

<a href="https://websitekamu.com">Kunjungi Website Kami</a>

Itu otomatis dofollow.

Ciri-ciri backlink dofollow:

  • Tidak mengandung atribut rel="nofollow"
  • Memberikan link juice ke situs tujuan
  • Meningkatkan Google PageRank dan membantu indexing link
  • Dianggap oleh Google sebagai "rekomendasi langsung"

Contoh backlink dofollow:

  • Artikel tamu (guest post)
  • Link dari media online terpercaya
  • Editorial link dari blog populer

Dengan backlink dofollow, website kamu bisa naik peringkat karena dianggap punya relasi dengan website berkualitas. Tapi hati-hati, jangan asal cari dofollow, karena kalau link-nya dari situs spam, bisa-bisa kamu malah kena penalti Google.

2. Ciri-Ciri Backlink Nofollow dan Contohnya


Backlink nofollow punya tambahan atribut rel="nofollow" dalam tag HTML-nya, contohnya:

<a href="https://websitekamu.com" rel="nofollow">Kunjungi Website Kami</a>

Ciri-ciri backlink nofollow:

  • Mengandung atribut rel="nofollow"
  • Tidak mengalirkan link juice
  • Tidak memengaruhi PageRank secara langsung
  • Sering digunakan untuk tautan ke sumber yang belum jelas kepercayaannya

Contoh backlink nofollow:

  • Komentar blog
  • Forum diskusi
  • Profil media sosial
  • Link dalam bio tamu atau direktori

Pertanyaannya, apakah backlink nofollow berguna? Jawabannya: iya! Walaupun nggak mengalirkan link juice, backlink nofollow tetap penting buat mendiversifikasi profil backlink, ningkatin trafik, dan menjaga keamanan SEO kamu.

Kapan Harus Menggunakan Backlink Dofollow dan Nofollow?


Pertanyaan ini sering muncul: "Semua backlink harus dofollow ya?" Jawabannya: nggak juga. Dalam dunia SEO modern, kamu justru disarankan punya kombinasi backlink aktif dan backlink pasif biar profil link kamu terlihat alami.

1. Kapan Pakai Dofollow


Kamu sebaiknya menggunakan backlink dofollow ketika:

  • Kamu ingin menaikkan otoritas domain
  • Sumber link berasal dari website terpercaya dan relevan dengan niche kamu
  • Kamu membuat guest post atau artikel kolaborasi dengan media berkualitas
  • Tujuanmu adalah meningkatkan ranking di hasil pencarian Google

Backlink dofollow dan SEO itu seperti pasangan ideal. Mereka saling melengkapi dan bisa bantu websitemu makin dikenal Google.

2. Kapan Pakai Nofollow


Sementara itu, kamu bisa pakai backlink nofollow dalam situasi seperti ini:

  • Kamu nge-link ke website yang nggak terlalu kamu percaya (misalnya situs afiliasi, marketplace, atau blog yang belum terbukti kualitasnya)
  • Dalam komentar pengguna, forum diskusi, atau link dari user-generated content
  • Buat jaga-jaga biar nggak dicurigai jual beli link oleh Google
  • Saat kamu pengin menghindari potensi penalti algoritma karena link ke situs berkualitas rendah

Strategi backlinking yang efektif bukan hanya soal ngejar link dofollow. Tapi bagaimana kamu membangun profil backlink yang alami dan seimbang antara dofollow dan nofollow. Makanya, banyak pakar SEO merekomendasikan pendekatan strategi backlink campuran.

Manfaat, Kelebihan, dan Kekurangan Dofollow vs Nofollow


Setelah tahu pengertian dan kapan menggunakannya, sekarang kita bandingkan langsung nih: apa aja sih kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis backlink?

1. Kelebihan & Kekurangan Backlink Dofollow


Kelebihan:

  1. Memberikan dampak SEO langsung karena link juice mengalir ke website kamu
  2. Meningkatkan otoritas domain
  3. Mendorong indexing link oleh Google lebih cepat
  4. Membantu naikin peringkat di SERP

Kekurangan:

  1. Rentan disalahgunakan buat spamming atau jual beli link
  2. Bisa menyebabkan penalti dari Google kalau sumbernya nggak relevan atau berkualitas rendah

2. Kelebihan & Kekurangan Backlink Nofollow


Kelebihan:

  1. Aman dari penalti Google
  2. Membantu diversifikasi profil backlink
  3. Masih bisa ngasih trafik langsung dari pembaca
  4. Cocok buat nge-link ke sumber referensi yang kamu nggak endorse secara langsung

Kekurangan:

  1. Tidak memberikan link juice
  2. Tidak membantu PageRank secara langsung
  3. Kurang powerful kalau tujuan utamanya adalah meningkatkan SEO

Jadi, balik lagi ke pertanyaan klasik: Backlink dofollow atau nofollow, mana yang lebih baik? Jawabannya tergantung tujuan kamu. Kalau kamu mau nge-boost ranking, tentu dofollow. Tapi kalau kamu pengin main aman dan membangun kredibilitas jangka panjang, nofollow juga penting.

Nah, sekarang kamu udah paham kan tentang perbedaan backlink dofollow dan nofollow? Dua jenis tautan balik ini punya peran masing-masing dalam dunia optimasi mesin pencari. Nggak ada yang lebih baik secara mutlak — semuanya tergantung konteks dan tujuan strategi SEO kamu.

Backlink dofollow bagaikan bahan bakar utama buat SEO, tapi terlalu banyak juga bisa bikin mesin panas (alias penalti). Backlink nofollow kayak air mineral: nggak bikin mesin jalan lebih cepat, tapi penting buat menjaga sistem tetap seimbang.

Jadi, pastikan kamu ngerti kapan harus pakai dofollow, kapan harus pakai nofollow. Gunakan strategi backlink campuran, dan jangan lupakan soal kualitas konten dan relevansi.

Coba cek deh backlink di websitemu sekarang. Banyakin yang relevan dan berkualitas, dan pastikan kamu nggak cuma ngincer dofollow doang. Cara mengecek backlink dofollow dan nofollow bisa kamu lakukan pakai tools gratis seperti Ahrefs, Moz, atau Google Search Console.

Mau lebih serius lagi di dunia SEO? Jangan cuma baca, tapi mulai praktek sekarang juga.